Kebutuhan Ibu Bersalin Selama Kala II
Lesser dan Keane dalam buku
midwifery oleh Varney 2002 menyatakan bahwa kebutuhan ibu selama persalinan
antara lain : Perawatan tubuh, pendampingan oleh keluarga, bebas dari rasa nyeri
peralinan, penghormatan akan budaya, dan informasi tentang diri dan janinnya.
Asuhan tubuh artinya metode sentuhan oleh metode persalinan, misalnya :
mengusap muka dengan washlap lembab, memperhatikan kebersihan tubuh,
memperhatikan kebersihan pada vulva agar ibu nyaman dan pemberian nutrisi.
1.
Kehadiran Pendamping
Secara Terus Menerus.
Suami sebagai pendamping istri ikut
memainkan peranan penting dalam mangikuti proses ini.berbagai cara yang
dilakukan suami saat istrinya melahirkan, antara lain : bernafas seirama dengan
istrinya, membantu menopang istrinya pada detik-detik kontraksi, memijit-mijit
punggung istrinya, menyuguhkan minuman, menyampaikan pesan istrinya kepada
perawat dan dokter,serta memberikan perhatian dan semangat secara terus
menerus.
Selain dukungan dari suami atau keluarga, bidan juga
berperan aktif dalam proses pendampingan. Diantaranya :
a. Selama
bersama pasien, bidan harus konsentrasi penuh untuk mendengarkan dan melakukan
observasi
b. Membuat
kontak fisik : membasuh muka pasien, menggosok punggung, dan memegang tangan
pasien
c. Menempatkan
pasien dalam keadaan yakin (bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien)
Dengan memberikan perlakuan seperti di atas, dapat
memberikan hasil diantaranya:
a. Persalinan
yang diakhiri dengan tindakan vakum ekstraksi dan forceps semakin sedikit
b. Pembedahan
sesar semakin menurun
c. Waktu yang
diperlukan dalam persalinan semakin pendek
d. Kepuasan ibu
semakin meningkatkan dalam pengalaman melahirkan
2.
Bebas Rasa Nyeri
Saat Persalinan
Mengurangi Rasa Sakit
Rasa nyeri saat persalinan
disebabkan oleh kombinasi peregangan segmen bawah uterus (dan selanjutnya
serviks) dan iskemia (hipoksia) otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan
kontraksi, serviks akan tertarik, kontraksi yang kuat ini juga membatasi
pengalihan oksigen pada otot-otot rahim sehingga timbul nyeri iskemik. Keadaan
ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi dengan kecemasan yang selanjutnya
akan menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi bagian tubuh lainnya dan
mungkin pula menimbulkan exhaustion (kehabisan tenaga). Mekanisme dapat
diinisiasi menembus stimulasi kulit melalui pijatan atau akupuntur.
Pendampingan secara terus menerus merupakan peran yang sangat penting dalam
mengurangi pengurangan rasa sakit.
Ø Penyebab
rasa sakit dalam persalinan :
1. Kontraksi
Uterus
a.
Umumnya dimulai dari bawah pinggang menyebar ke bagian
bawah perut dan kaki
b.
Dalam medis sakit kontraksi dikategorikan bersifat
tumpul ( Visceral-Dull and Anching )
c.
Merupakan nyeri primer melibatkan pinggang, punggung,
perut dan pangkal paha
d.
Menyebabkan nyeri sekunder seperti mual, muntah, panas
dingin, kram dan pusing.
2. Penurunan
Kepala Janin
a.
Menyebabkan peregangan jaringan perineum
b.
Ibu merasa sakit akibat perobekan jaringan
c.
Bersifat tajam dan panas ( Somatic-Sharp and Burning )
Manajemen Nyeri
Varney 2004 menjelaskan tentang cara
manajemen nyeri persalinan dengan mendukung persalinan, mengatur posisi,
relaksasi, latihan nafas, istirahat, menjaga privasi, memberikan KIE tentang
proses/kemajuan persalinan, prosedur pertolongan persalinan, dan asuhan tubuh.
Wanita harus menggunakan bentuk
pernapasan terkontrol, seperti yang digunakan pada saat fase aktif kala satu
persalinan, selama kontraksi jika ia belum merasa ingin mendorong. Jenis
pernapasan ini dimulai dengan napas pembersihan, kemudian menjadi napas dada
lambat yang kecepatannya meningkat pada saat kontraksi mencapai puncaknya,
kemudian melambat pada saat kontraksi mereda, dan diakhiri dengan napas
pembersihan lainnya.
Wanita mungkin memerlukan bantuan
dalam mengatur pernapasannya dan dalam mengefektifkan penggunaan upaya dorong
alaminya.Wanita perlu dipimpin untuk bernapas pendek dan cepat jika ia merasa
ingin mendorong. Bernapas pendek dan cepat dapat berarti melakukan inhalasi
dengan cepat diikuti ekshalasi yang kuat dan segera diulangi. Pernapasan pendek
dan cepat juga dapat berarti napas tenggorok yang dangkal dan cepat. Kemampuan
wanita untuk bernapas pendek dan tidak melakukan dorongan dapat menjadi hal
yang penting, dan ia harus diajarkan bagaimana melakukan hal itu ketika
memasuki kala dua persalinan jika ia belum diajarkan sebelumnya.
Wanita yang merasa seperti ingin
atau perlu untuk mendorong dapat dibantu dengan sejumlah cara untuk membuat
upayanya seefektif mungkin. Membantu wanita mendorong akan membuat pasangannya
merasa penting, mempunyai peran dan berpartisipasi dalam pengalaman ini.
Cara Mengurangi Rasa Sakit
Penny Simpkin, 2005 menjelaskan
bahwa cara untuk mengurangi rasa sakit yaitu dengan mengurangi rasa sakit
langsung pada sumbernya, memberikan rangsangan alternative yang kuat serta mengurangi
reaksi mental negative, emosional dan fisik ibu terhadap rasa sakit.
Ø Untuk itu
perlu dilakukan :
o Kehadiran
yang terus menerus, sentuhan, penghiburan, dan dorongan dari orang yang
mendampinginya
o Pergantian
posisi sesuai keinginan ibu dan pergerakan
o Masase pada
pinggang
o Penekanan
pada lutut dalam posisi ibu duduk oleh pendamping persalinan
o Kompres
bergantian panas atau dingin
o Pemberian
keleluasaan kepada ibu selama persalinan untuk mengeluarkan suara/ berteriak/
menangis
o Visualisasi
atau menganjurkan ibu untuk membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan
mudah dan pemusatan perhatian.
o Pemutaran
musik. Musik yang tenang membuat ibu rileks dalam menjalani persalinan.
(PERAWATAN IBU BERSALIN (Asuhan Kebidanan
pada ibu bersalin), Sumarah, dkk., 2009:106)
3.
Perawatan
Tubuh
Perawatan
tubuh dan perawatan penunjang selama kala dua persalinan merupakan kelanjutan
asuhan yang dimulai selama kala 1 persalinan, dimodifikasi untuk memenuhi
perubahan kebutuhan wanita yang berkembang selama persalinan.
Contohnya:
a. Pernafasan
Wanita harus menggunakan bentuk
pernafasan terkontrol, seperti yang digunakan fase aktif kala satu persalinan,
selama kontraksi jika ia belum merasa ingin mendorong. Jenis pernafasan ini
dimulai dengan nafas pembersihan, kemudian menjadi nafas dada lambat yang
kecepatannya meningkat pada saat kontraksi menca[pai puncaknya, kemudian
melambat opada saat kontraksi mereda, dan diakhiri dengan nafas pembersian
lainnya.
b. Mendorong
Wanita yang merasa seperti ingin
atau perlu untuk mendorong dapat dibantu dengan sejumlah cara untuk membuat
upayanya seefektif mungkin. Membantu wanita mendorong akan membuat pasangannya
merasa penting, mempunyai peran, dan berpartisipasi dalam pengalaman ini.
4.
Penerimaaan Atas Sikap Dan Perilakunya
Ø Menghormati praktek-praktek budaya,keyakinan agama dan ibu atau keluarga
sebagai pengambil keputusan.
Ø
Ø Mempersilahkan ibu memilih posisi yang nyaman
Ø Menghargai sikap dan perilaku ibu
5.
Informasi Tentang
Diri Dan Janin
Ø Hak pasien untuk mendapat informasi tentang keadaannya dan bayinya
Ø Informasi kelas tentang tindakan yang akan dilakukan,dan tujuan dan
resikonya
Ø Tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan meningkat jika ia tidak
memahami apa yang terjadi pada dirinya atau tidak paham apa yang disampaikan
kepadanaya.
0 komentar:
Posting Komentar